Latest News

LOGO MODAL DENGKUL

Kata siapa bisnis tidak berjalan kalo kita tidak ada uang? kata siapa kita tidak bisa berbisnis kalo gak pegang uang?? Banyak sekali contoh dari para pengusaha yang sukses, yang awalnya dia berbisnis hanya ikut dari orang lain atau tidak memiliki modal sepersen pun.

Lhaaa terus darimana modalnya?? Ini adalah sedikit cerita pengalaman pribadi saya, sehingga saya dapat beranggapan bahwa bisnis itu dapat dijalankan tanpa harus kita memiliki modal.

Selama Tahun 2002-2003 (1th) saya hanya bergelut dengan pembelajaran proposal bisnis. Mengapa saya bersemangat dengan belajar itu? karena saya hanyalah orang biasa, yang tidak memiliki modal yang cukup untuk membuka usaha, sehingga saya perlu meyakinkan investor agar menjalin kerjasama dengan bisnis yang saya tawarkan. Dan akhirnya pembelajaran itu selesai dengan predikat A (bagi saya), bahkan saya dapat mengembangkan bentuk proposal tersebut hingga mudah untuk dijalankan.

Awal saya menjalankan dunia bisnis pada Tahun 2003, pada saat itu saya menjalankan usaha fotografi. Dengan produk pertama kali adalah sewa kamera dan peralatannya, usaha saya dapat berkembang menjadi fotografer pernikahan ataupun kegiatan. Dari hasil usaha tersebut, saya dapat meraih pendapatan hingga jutaan setiap bulannya. Bisnis ini saya jalankan, karena saya memang hoby motret sehingga saya berprofesi sebagai fotografer secara langsung. Dari yang tidak punya apa2 hingga saat itu memiliki perlengkapan studio foto mini.

Setelah beberapa tahun kemudian ketika memasuki awal era kamera digital, tepatnya tahun 2006, saya beralih ke usaha distributor produk - produk kebersihan rumah tangga. Alasan saya berpindah, karena pada saat itu perkembangan bisnis fotografi membutuhkan investasi yang besar sehingga saya tidak sanggup untuk memenuhinya, selain itu juga pasar di daerah saya tidak terlalu bagus untuk dikembangkan oleh kami (pengusaha kecil)

Usaha saya kedua merupakan usaha bersama yang dirintis bersama 3 rekan saya yang lain. Dengan modal awal lagi - lagi kami meminjam dana untuk memulai usaha tersebut, hingga kami bisa menjadi salah satu distributor produsen produk - produk kebersihan. Di usaha ini, saya baru mengalami pembelajaran bisnis yang kedua, yaitu pemasaran. Karena begitu pentingnya bagian ini dalam bisnis jual beli atau distribusi, sehingga membuat saya membutuhkan waktu 1th mempelajari bidang pemasaran.

Usaha ini juga yang membuat saya habis - habisan dalam mengeluarkan biaya. Selain kerugian dana yang saya peroleh hingga puluhan juta rupiah, saya mendapatkan pelajarn yang sangat berharga pada bisnis ini. Mulai dari pengelolaan bisnis, manajemen, administrasi, pemasaran, keuangan hingga masalah SDM. Sehingga kerugian yang besar tersebut, saya pikir hanya sebagai imbalan dari ilmu yang akhirnya saya dapatkan.

Setelah saya bangkrut dari usaha kedua, saya mencoba kembali berangkat dari nol dengan mengandalkan profesi saya sebagai tukang desain ataupun tukang omong (menjual barang). Segala usaha saya lakukan demi mencukupi kebutuhan hidup saat itu. Sembari saya melakukan pembuatan proposal usaha yang lainnya.
Tags: ,

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply