Latest News

Pengusaha modal dengkul yang berani dari jogja


Ada yang pernah tahu usaha taxi motor? Sebenarnya bisnis taxi motor ini sudah ada yang menjalankannya, tapi baru segelintir orang yang menekuninya. Usaha taksi motor merupakan pengembangan dari profesi ojeg yang biasa anda lihat.
Hanya saja usaha taksi motor ini dibuat lebih profesional dan bersistem seperti layaknya taksi mobil. Nah, kebetulan saya punya teman yang merintis usaha taksi motor tersebut (kok kebetulan terus ya… :) ).
Dan enaknya, beliau berkenan membagikan pengalamannya. Jadi anda nggak perlu repot-repot membayangkan seperti apa sih usaha taksi motor itu.
Eniwei, masih ingat tulisan tentang tips usaha makanan tempo lalu? Di situ saya singgung nama mas Yanuar Gajaksahda.  Nah, mas Yanuar inilah teman saya yang merintis usaha taksi motor tersebut. Ia pendiri usaha TRANSMOJO, singkatan  dari Transportasi Motor Jogja.
Mas Yan menangkap peluang ini karena melihat adanya celah penggabungan antara taksi mobil dengan ojeg yang manfaatnya dicari oleh konsumen.  “Awal mulanya saya mendirikan usaha Transmojo ketika saya tidak memiliki dana untuk sehari-hari. Pada saat itu saya berpikir untuk menjadi tukan ojeg. Namun saya berpikir apa saya bisa dipercaya sebagai tukang ojeg“, jelasnya.
Katanya, kelemahan ojeg selama ini di mata konsumen adalah kurang aman karena statusnya driver tidak diketahui dan konsumen sering kali merasa ditipu karena tarif terlalu tinggi. Sedangkan untuk taksi mobil, kelemahannya pada harga.
Story-nya mas Yan mengawali usaha ini cukup “berdarah-darah”. Ia meminjam motor temannya untuk antar jemput penumpang. Tapi orangnya selalu punya ide yang kreatif, ulet dan pekerja keras.
“Dulu motor yang saya miliki cuma Honda ASTREA 800. Kalau untuk antar jemput penumpang, kondisi motor saya sangat tidak nyaman untuk penumpang. Untuk itu, saya berusaha meminjam motor teman jika ada penumpang yang mau diantar jemput“, kenang Yanuar.
Lha terus sistem operasionalnya gimana? Begini, Transmojo saat ini hanya menggunakan driver freelance, dimana driver akan dipanggil jika ada panggilan saja. Sistem call centre juga diterapkan. Jadi penumpang tinggal “call” saja, driver langsung jemput dan diantar ke lokasi tujuan.
Sistem komisinya, 70% masuk kantong driver, sisanya yang 30% masuk perusahaan. Transmojo biasa menggunakan 1 armada yang bisa dikendarai 2 driver dengan sistem shift. Rencananya, setelah perusahaan stabil, Transmojo akan menerapkan sistem operasional seperti taksi mobil.
Anda tahu kan sistemnya taksi mobil? Taksi mobil memberlakukan setoran tetap harian. Menginjak ke masalah berikutnya, potensi pasar. Kalau kata mas Yan, usaha taksi motor ini prospeknya cukup cerah. Terutama jika diaplikasikan di kota-kota yang akses transportasi umumnya sangat minim.
Bisa juga diterapkan di kota-kota besar yang memiliki kepadatan penduduknya sangat tinggi. Apalagi kalau daerah anda mempunyai potensi wisata yang tinggi. Tapi sebaiknya anda harus melakukan riset pasar terlebih dahulu. Caranya bisa anda baca disini.
“Saya melihat potensi wisata di Kota Jogja sangatlah bagus. Dan saya memikirkan bagaimana usaha taksi motor ini dapat melayani wisatawan yang berpergian sendiri“, kata mas Yanuar.
Sebagai gambaran, layanan wisata Transmojo tidak hanya pada layanan antar jemput penumpang. Mas Yanuar memperluas kegunaan layanannya. Ia memiliki 2 paket wisata, yaitu paket 8 jam dengan biaya 80 ribu, dan paket paket 16 jam dengan biaya 150 ribu. Biaya paket wisata ini sudah termasuk BBM dan driver. Keren kan?
Selain itu, Transmojo juga melayani jasa antar jemput barang. Entah mengantarkan pesanan makanan, barang, surat atau apapun juga dengan keamanan yang terjamin.
Terus modalnya berapa? Investasi paling besar modal dari bisnis taksi motor jatuh di pembelian motor. Paling tidak anda harus beli motor produksi tahun 2000 keatas. Harganya berkisar 7-8 juta.
Lalu anda menambah beberapa aksesoris seperti whilseal (penutup depan) dengan harga 50 ribu – 75 ribu, stiker motor dengan biaya 60 ribu serta perlengkapan pemasaran seperti kartu nama (35 ribu) dan brosur sebesar 250 ribu. Kalau untuk perawatan motornya, anda bisa menganggarkan 50 sampai 150 ribu per bulan, tergantung kerusakannya.
Tags: ,

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply